Pak Singkong Naik Haji

Diujung gang sebuah pasar terdapat seorang penjual singkong yang sehari-harinya hanya ditemani gerobak tuanya ,demi mencukupi kebutuhan sehari-hari anak dan istrinya .

Pada suatu hari, datang seorang anak kecil entah dari mana asalnya. si anak berdiri di sisi gerobak kesayangan Pak Singkong sambil memandangi gorengan panas yang baru di angkat dari penggorengan mendidih. Anak itu mengamati Pak Singkong sambil menggigiti jari telunjuknya. Selintas Pak Singkong memperhatikan dan bertanya, “Kamu mau..?” tanpa bersuara, si Anak Singkong (sebut saja begitu) mengangguk,sedikit senyum gembira penuh harap.

Pak Singkong lalu mengambil ujung paling kecil dari potongan singkong yang tidak terjual dan langsung menceburkannya ke minyak mendidih. Lumayan, dari pada terbuang sia-sia, karena tidak ada yang mau membeli gorengan buntut singkong. Dengan penuh kegembiraan, si Anak singkong melahap buntut singkong goreng gratis itu .

Demikianlah, hal itu terulang setiap hari. Sampai pada hari keempat, Pak Singkong tidak lagi kedatangan tamu kehormatannya itu. Sampai akhirnya beberapa tahun kemudian ……..


Dari sebuah mobil yang cukup mewah, turunlah seorang laki-laki muda gagah, perlente kata orang betawi (sebut saja Si Tampan). Dia menghampiri pak Singkong dengan senyum gagah menawan.
“Gorengan, om?” begitu teguran khas Pak Singkong ke setiap pelanggan yang datang. “Ya, Pak. Tapi saya mau beli buntut singkong,” sambil tetap mempertahankan senyum gagah.

Sambil tersenyum Pak Singkong menjawab ,“Maaf Om…saya tidak jual buntut singkong.”

Si Tampan tidak kehabisan akal, “Ah…massaaak…” katanya sambil pindah ke posisi kanan gerobak Pak Singkong sambil menggigit jari telunjuknya.

“Masya Allah…Subhanallah,” sambil melotot terperangah terharu, “Jadi ini kamu,” demikian kata Pak Singkong dengan sedikit terbata.

“Ya..ini saya, 20 tahun cukup untuk membuat bapak lupa sama saya?” jawab Si tampan.

Setelah 4 Hari meminta dan makan buntut singkong, si Anak Singkong merasa cukup tenaga untuk melanjutkan hidupnya. Ia bekerja keras untuk pendidikan dan kariernya hingga akhirnya ia berhasil meraih sukses yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Singkatnya, sebagai ucapan terimakasih atas segala kebaikan Pak Singkong yang telah memberinya selama 4 hari dengan buntut singkongnya, Si Tampan memberangkatkan haji Pak Singkong, memberinya modal dan mengangkat derajat kehidupannya.

Demikianlah Allah akan membalas segala kebaikan seseorang yang dilakukannya dengan tulus. Allah memberi rezeki dari tempat yang tak disangka-sangka kepada setiap orang yang dikehendaki-NYA. Demikian balasan Allah atas perbuatan baik dan sedekah seseorang.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Populer



Text Backlink Exchanges




Copyright 2011-2012 by Sebuah Nama Sebuah Cerita All Rights Reserved