Kubur Panjang ,sesuai dengan namanya ,komplek pemakaman yang berada di Desa
Leran kabupaten
Gresik ini memiliki panjang hingga
9 meter ,jauh lebih panjang dari makam-makam lainya .
Dan disinilah terdapat sebuah makam dari wanita penyebar agama islam pertama di jawa timur ,
Siti Fatimah binti Maimun .Beliau adalah seorang wanita muslim yang telah wafat pada tahun 1082. dan batu nisannya ditemukan di Leran.
Pada saat ditemukan batu nisan (prasati) tersebut tidak dalam keadan menancappada tanah sebagaimana layaknya batu nisan sebuah makam tapi bersandar pada dinding gedung makam yang menurut cerita oarang-orang setempat adalah makamnya
Raden Ayu Mas Putri atau
Dewi Retno Suwari yang bernama asli
Aminah binti
Mahmud Saddah Alam atau
Mahmud Syah Alam .
Berdasarkan opini masyarakat punya penafsiran yang berbeda tentang Fatimah binti Maimun bin Hibatallah tetapi diantara para ahli para ahli sejarah belum ada yang ada dapat membuktikan siapa sebenarnya beliau,sebagaimana kisahnya,sejauh mana kiprahnya pada perkembangan islam di Jawa dan bahkan tidak da yang tahu dimana makamnya?
Apabila dilihat pada tahun meninggalnya Fatimah binti Maimun (tahun 1082/ abad ke 11 masehi) maka beliau bukanlah keluarga Syeh Maulana Malik Ibrahim seperti yang diceritakan oleh orang-orang yang hanya tau nama “Fatimah binyi Maimun”saja, karena syeh Maulana Malik ibrahim hidup pada pertengahan pada abad ke 14 masehi samapi awal abad ke 15 masehi.
Kebenaran yang harus diketahui tentang 5 makam yang ada dalam cungkup (gedung makam) dalah makam Aminah binti Mahmud dan para dayangnya.
Dan apabila ada yang menceritakan kalau “penghuni makam” tersebut adalah keluarga Syeh
Maulana Malik Ibrahim maka yang dimaksud adalah AMINAH binti MAHMUD
SADDAD ALAM,yang tugasnya adalah mengajak Prabu Brawijaya masuk islam dengan cara damai tanpa kekerasan. Cungkup makam beliau pun cukup unik ,terbuat dari batu putih berbentuk persegi empat dengan dinding yang cukup tinggi ,tebal ,dan atap berbentuk limasan dan nampak disekeliling dinding makan dihiasi lubang-lubang angin .
Makam ini dikeliling oleh tembok setinggi pinggang, dengan sebuah gapura masuk rendah, sehingga orang harus menundukkan kepada dan membungkukkan badan ketika melewatinya ,konon sebagai perlambang pemberian hormat bagi penghuni makam.
Makam ini terasa sempit di bagian dalamnya, ini karena temboknya yang dibuat sangat tebal, dan makamnya yang agak panjang.
Makam Siti Fatimah berada di dalam kelambu. Berjajar di samping Makam Siti Fatimah adalah makam Putri Kamboja, Putri Kucing, dan Putri Keling. Nisan makamnya ditutup kain putih .