September 2012

Coklat Untuk Daya Ingat

Susah mengingat-ingat alias lemot adalah sifat yang menjengkelkan, apalagi saat sedang dituntut untuk berpikir cepat. Namun penelitian menunjukkan bahwa hal itu kini bisa diatasi dengan cara yang menyenangkan yakni ngemil cokelat.

Memang belum dibuktikan pada manusia, namun setidaknya penelitian pada siput sudah menunjukkan manfaat cokelat dalam memperbaiki fungsi otak. Bisa dibayangkan bahwa siput yang terbiasa lemot saja bisa jadi lebih cepat, apalagi kalau diterapkan pada manusia.

Pada siput, senyawa epicatechin atau disingkat epi yang terkandung dalam cokelat hitam terbukti mampu mempengaruhi sistem saraf. Senyawa flavanoid ini membuat kerja otak jadi lebih maksimal sehingga lebih mudah untuk disuruyh mengingat-ingat hal baru.

Dalam penelitian ini, siput jenis Lymnaea stagnalis dimasukkan dalam air yang dikondisikan kekurangan oksigen. Normalnya siput bernapas dengan kulit, namun dalam kondisi kekurangan oksigen akan memanfaatkan tabung pernapasan atau pneumostomes.

Namun oleh para peneliti, siput-siput ini dilatih untuk tidak cepat-cepat membuka tabung pernapasannya. Caranya dengan mengetuk cangkangnya ketika organ ini sudah mulai dibuka oleh para siput yang secara naluriah berusaha mengambil oksigen lebih banyak.

Ada perbedaan respons pelatihan ketika para peneliti memberikan senyawa epi pada sekelompok siput. Dibanding kelompok yang tidak diberi senyawa epi, kelompok siput yang pertama jadi lebih cepat mengingat aktivitas tunggal yang diajarkan yakni untuk tidak membuka tabung pernapasan.


Diet Untuk Ibu Hamil

Secara alami perempuan yang tengah hamil akan mengalami kenaikan berat badan seiring dengan tumbuhnya janin di dalam kandungan. Tapi berat badan yang bertambah ini sebaiknya tidak berlebihan.

Sebuah studi baru dari Irlandia menemukan ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah dengan cepat sehingga mengurangi risiko kenaikan berat badan yang terlalu banyak selama kehamilan.

Dalam studi ini sekitar 48 persen perempuan yang mempertahankan pola makan sebelumnya justru mengalami kenaikan berat badan melebihi yang direkomendasikan. Sedangkan 38 persen perempuan yang beralih ke diet rendah indeks glikemik (GI) tak mengalami kelebihan berat badan.

Hal ini karena gula dalam makanan tersebut dirilis secara perlahan ke dalam aliran darah, misalnya biji-bijian, roti gandum dan beras merah yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dari beras atau roti putih.

Para peneliti mengungkapkan berat badan berlebih saat kehamilan dikaitkan dengan risiko melahirkan melalui operasi caesar, mengalami diabetes kehamilan (diabetes egstational) dan kecenderungan lebih tinggi untuk obesitas di kemudian hari, seperti dikutip dari Livescience .
Studi yang diterbitkan dalam edisi September di British Medical Journal ini melibatkan 800 perempuan dari National Maternity Hospital di Dublin. Diketahui perempuan yang beralih ke diet GI rendah cenderung tidak mengalami kenaikan berat badan berlebih.

Ibu yang sedang mengandung memang butuh kalori ekstra dari makanan yang kaya akan zat gizi untuk menunjang pertumbuhan janin. Tapi ibu hamil tak perlu memiliki pemikiran makan untuk berdua (eat for two).

Umumnya kenaikan berat badan yang normal selama kehamilan yaitu sekitar 12-15 kg, dan diharapkan ibu sudah memiliki berat badan yang sehat ketika di awal kehamilan untuk mencegah terjadinya obesitas

sumber : majalah kesehatan

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Populer



Text Backlink Exchanges




Copyright 2011-2012 by Sebuah Nama Sebuah Cerita All Rights Reserved